Jakartainframe.com – Bulan lalu, Google meluncurkan versi beta dari Search Generative Experience (SGE) untuk mempercepat pencarian teknologi Generative AI karena mereka mempertimbangkan untuk memperluas pasar mereka ke berbagai wilayah, terutama di Asia-Pasifik.
Generative AI adalah jenis kecerdasan buatan yang dapat menciptakan konten baru, seperti gambar, video, atau teks, berdasarkan masukan dari pengguna. Teknologi ini memiliki potensi untuk merevolusi berbagai industri, termasuk pemasaran, pendidikan, dan desain.
Langkah Google untuk mengembangkan teknologi ini ke Asia-Pasifik kemungkinan akan memiliki dampak besar pada lanskap digital di wilayah tersebut.
Penjualan di Asia-Pasifik (APAC) saja mencapai $47 miliar dalam tahun fiskal yang sama dan menyumbang 16% dari pendapatan global. Penjualan di Asia-Pasifik lebih dari separuh dari apa yang wilayah lainnya jika gabungkan. Ini mungkin menjadi faktor kunci mengapa Asia-Pasifik lebih disukai dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Pencarian teknologi Kecerdasan Buatan Generatif di wilayah ini menunjukkan seberapa komitmen Google untuk tetap menjadi penggerak utama teknologi AI dan betapa pentingnya wilayah Asia-Pasifik bagi raksasa teknologi ini.
Ekspansi teknologi Generative AI oleh perusahaan raksasa teknologi ini ke Asia-Pasifik memang langkah yang signifikan dalam ambisi perusahaan di wilayah tersebut.