Apakah Ibu Menyusui Boleh Minum Kopi?

Ibu Menyusui

Jakartainframe.com – Sekarang ini minum kopi sudah jadi rutinitas dan gaya hidup untuk beberapa orang, akan tetapi kopi mempunyai zat adiktif maka dari itu untuk orang yang sudah terbiasa minum kopi maka mereka akan ingin minum kopi bila tidak menemukannya.

Tetapi bagaimana dengan Ibu yang menyusui, apakah Ibu yasng sedang menyusui boleh minum kopi?

Read More

Jawabnya, minum kopi selama saat menyusui boleh saja, tetapi ada batasnya dan harus memerhatikan beberapa hal ini.

Ukuran minum kopi yang aman untuk ibu menyusui ialah kurang dari 200 mg setiap hari. Itu karena kopi memiliki kandungan kafein. Bila konsumsi setiap hari kurang dari batasan tersebut maka ibu menyusui boleh minum kopi. Tetapi ingat, kafein ada dalam cokelat dan teh.

Lalu apakah kebiasaan minum kopi bisa juga mempengaruhi kesehatan tubuh mama, produksi ASI, dan kesehatan si Kecil?

Berikut sejumlah fakta mengenai aturan minum kopi untuk ibu menyusui:

1. Fakta mengenai kafein

Kandungan dalam kopi yang dikhawatirkan dapat mempengaruhi kesehatan ialah kafein. Kafein sendiri adalah salah satu tipe stimulan dan diuretik, Ma.

Stimulan ini berarti konsumsi kafein terlalu berlebih bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat mengganggu pola istirahat mama. Padahal saat baru memulai mengurusi bayi, istirahat menjadi satu diantara poin utama ya, Ma.

Disamping itu, konsumsi kafein terlalu berlebih dapat tingkatkan frekuensi buang air kecil. Ini mengakibatkan pengurangan kandungan cairan tubuh dan bisa mengakibatkan dehidrasi.

Tidak hanya di kopi, kafein ada pada beberapa macam minuman lain termasuk beberapa macam teh seperti teh hijau, minuman dengan bahan dasar cokelat, dan minuman berkarbonasi.

2. Aturan Minum Kopi Saat Menyusui

Pada intinya, saat menyusui, Mama masih tetap boleh minum kopi, kok. Namun, Mama perlu memahami jika segala hal yang terlalu berlebih itu tidak bagus. Termasuk untuk minum kopi saat Mama masih menyusui.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), jumlah batas konsumsi kafein yang disarankan setiap hari maksimal 300 mg. Ini sama dengan 2-3 cangkir kopi.

Tetapi, pahamilah jika kandungan kafein dalam satu cangkir kopi bisa bervariatif. Ini tergantung pada jenis biji kopi dan waktu pembuatannya.

Walau telah diberi batas porsi, tetap lebih baik bila Mama berhenti atau betul-betul kurangi di bawah porsi tersebut untuk kesehatan mama dan si Kecil.

3. Efek minum kopi pada ASI

Dikutip Healthline, kadar kafein memuncak dalam ASI sekitaran satu sampai dua jam sesudah dikonsumsi. Dari jumlah ini, sebagian kecil dari kafein betul-betul dapat ‘terbawa’ dalam ASI saat Mama minum kopi.

Menurut sebuah riset mengenai dampak minum kopi pada produksi ASI, ada sekitar 0,06 sampai 1,5 % dari jumlah kafein Mama yang dapat tembus ke ASI.

Kafein ini bukan hanya yang Mama konsumsi dari kopi saja, tetapi semua sumber minuman dan makanan yang memiliki kandungan kafein, termasuk teh, cokelat, minuman energi, dan minuman bersoda.

Saat Mama minum kopi terlalu berlebih, misalkan sampai mencapai 10 cangkir setiap hari, ada banyak efek yang kemungkinan dapat dirasakan oleh bayi. Beberapa di antaranya seperti masalah perilaku, gangguan jam tidur, dan tidak bisa tenang.

Disamping itu, bayi jadi lebih gampang marah dan tidak sabar. Untuk Mama yang mempunyai bayi prematur, dampak yang didapatkan kemungkinan berasa lebih nyata.

Ini karena kekuatan badan bayi prematur dan bayi baru lahir untuk memecah kafein lebih lamban dibanding bayi yang umurnya sudah sesuai.
Catatan bila bayi mama sensitif:

Beberapa bayi sering lebih sensitif pada kafein dibanding bayi lain seusianya.

Bila Mama melihat ada perubahan pada bayi, khususnya pada perilaku dan pola tidurnya sesudah Mama minum kopi, maka pikirkan untuk kurangi atau stop dahulu mengkonsumsinya. Paling tidak sampai periode menyusui mama telah selesai.

4. Pengaruh minum kopi terlalu berlebih untuk tubuh

Tidak hanya untuk bayi dan produksi ASI, minum kopi terlalu berlebih bisa juga memberi dampak negatif untuk kesehatan tubuh mama sendiri. Terutama saat Mama sedang dalam masa pemulihan pascapersalinan.

Misalkan bila Mama minum lebih dari empat cangkir kopi tiap hari, beragam efek juga dapat kelihatan. Beberapa di antaranya seperti migrain, sakit di kepala, sulit tidur, kerap buang air kecil, dan sakit di perut.

Yang lebih mengkhawatirkan, minum kopi dan kafein terlalu berlebih bisa juga membuat detak jantung jadi lebih cepat dan tremor pada otot.

Akan tetapi, hingga kini tidak ada riset yang menemukan ada hubungan di antara minum kopi dengan penurunan produksi ASI.

5. Alternatif pengganti kopi untuk asupan energi

Sesudah melahirkan, saat-saat penyesuaian untuk memulai mengurusi bayi sering membuat Mama harus bergadang dan jadi kekurangan tidur. Nah, minum kopi juga sering jadi andalan supaya badan masih tetap berenergi dan kuat.

Tidak perlu terus-terusan mengandalkan kopi, Ma. Ada cara-cara yang lain bisa juga dilakukan untuk menambah energi saat masa menyusui. Beberapa cara tersebut yaitu:

  • Minum banyak air putih

Meningkatkan konsumsi air bisa membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Tubuh yang terhidrasi secara baik akan membuat Mama semakin berenergi. Salah satu pertanda dehidrasi ialah badan berasa capek dan lemas. Saat menyusui, yakinkan Mama minum minimal 10 gelas air putih setiap hari.

  • Melakukan latihan fisik

Walau badan mungkin rasanya benar-benar capek, janganlah lupa untuk sediakan waktu olahraga. Cukup dengan jalan kaki keliling kompleks rumah atau naik sepeda santai bisa menolong meningkatkan endorfin dan turunkan tingkat depresi mama. Disamping itu, teratur olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur dan membuat Mama lebih semangat.

  • Atur pola makan

Janganlah lupa selalu untuk memberikan nutrisi tubuh mama sepanjang menyusui dengan diet gizi seimbang. Konsumsi minimal tambahan 500 kalori sehari. Makan cukup dan bergizi seimbang dapat membantu tingkatkan energi dan produksi ASI.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *